Menyampaikan Berita Buruk kepada Pasien: Suatu Kajian Etika

Main Article Content

Rianto Setiabudy

Abstract

Penerapan etik bersifat dinamis. Praktis tidak ada suatu pun pedoman yang harus diterapkan secara mutlak. Etika, sebagai bagian dari ilmu filsafat, bisa mempertanyakan segala sesuatu (dogma, teori, pedoman, prinsip, peraturan, dll.) sampai keakar-akarnya. Dengan demikian selalu bisa terjadi adanya prima facie yang saling berkonflik. Dalam kondisi demikian prima facie yang kedudukan terlemah dapat dikalahkan oleh yang lebih kuat. Ketika seorang dokter harus menyampaikan berita buruk kepada pasien, dokter perlu mempertimbangkan kondisi pasien tersebut. Dalam keadaan di mana pasien diperkirakan tidak akan cukup kuat untuk menerima informasi tersebut, maka dokter punya beberapa pilihan antara lain dengan menahan sebagian informasi, mengatakannya secara tersamar, menunggu saat yang tepat untuk menyampaikannya kepada pasien. Di sisi lain, dokter juga harus menghormati pasien yang menolak untuk mendengarkan berita buruk.

Article Details

How to Cite
Menyampaikan Berita Buruk kepada Pasien: Suatu Kajian Etika. (2024). Jurnal Etika Kedokteran Indonesia, 8(2), 51-54. https://ilmiahindonesia.id/index.php/jeki/article/view/23
Section
Articles

How to Cite

Menyampaikan Berita Buruk kepada Pasien: Suatu Kajian Etika. (2024). Jurnal Etika Kedokteran Indonesia, 8(2), 51-54. https://ilmiahindonesia.id/index.php/jeki/article/view/23