Primum Non Nocere: Masih Relevankah Sekarang Ini?

Main Article Content

Rianto Setiabudy

Abstract

Seiring berjalannya waktu, prinsip primum non nocere dirasa
perlu untuk dikaji kembali. Dasar pemikiran bahwa lebih baik tidak
melakukan apa pun dari pada menempuh risiko sudah tidak dapat
dipertahankan lagi karena di dalam hidup manusia praktis selalu ada risiko
untuk setiap perbuatan yang bertujuan baik dan dikerjakan dengan hatihati
sekali pun. Intervensi medis dan penelitian klinis yang diperlukan
untuk menunjang kesehatan pasien tentu pada pelaksanaannya memiliki
risiko kejadian yang tidak diinginkan atau setidaknya menimbulkan rasa
tidak nyaman. Dengan mempertimbangkan realitas dan tetap meletakkan
keselamatan pasien/subjek manusia di atas segala kepentingan lainnya,
ada baiknya prinsip primum non nocere tidak dipilih secara absolut
melainkan dilebur dengan prinsip pertimbangan risiko-manfaat yang
mengutamakan kepentingan pasien atau patient’s best interest.

Article Details

How to Cite
Primum Non Nocere: Masih Relevankah Sekarang Ini?. (2025). Jurnal Etika Kedokteran Indonesia, 9(1). https://ilmiahindonesia.id/index.php/jeki/article/view/28
Section
Articles
Author Biography

Rianto Setiabudy, Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pusat, Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta

 

 

How to Cite

Primum Non Nocere: Masih Relevankah Sekarang Ini?. (2025). Jurnal Etika Kedokteran Indonesia, 9(1). https://ilmiahindonesia.id/index.php/jeki/article/view/28